Sabtu, 22 November 2014

Pengertian Majas dan Jenis-jenis Majas

Majas.

*Majas atau gaya bahasa adalah
pemanfaatan kekayaan bahasa ,
pemakaian ragam tertentu untuk
memperoleh efek-efek tertentu,
keseluruhan ciri bahasa sekelompok
penulis sastra dan cara khas dalam
menyampaikan pikiran dan perasaan,
baik secara lisan maupun tertulis [1].

Jenis-jenis Majas

1.Majas perbandingan
Artikel utama untuk bagian ini
adalah: Majas perbandingan
*Alegori : Menyatakan dengan cara
lain, melalui kiasan atau
penggambaran.
Contoh: Perjalanan hidup
manusia seperti sungai yang
mengalir menyusuri tebing-tebing,
yang kadang-kadang sulit ditebak
kedalamannya, yang rela
menerima segala sampah, dan
yang pada akhirnya berhenti
ketika bertemu dengan laut.

*Alusio : Pemakaian ungkapan yang
tidak diselesaikan karena sudah
dikenal.
Contoh: Sudah dua hari ia tidak
terlihat batang hidungnya.

*Simile : Pengungkapan dengan
perbandingan eksplisit yang
dinyatakan dengan kata depan
dan penghubung, seperti
layaknya , bagaikan , " umpama",
"ibarat","bak", bagai".
Contoh: Kau umpama air aku
bagai minyaknya, bagaikan Qais
dan Laila yang dimabuk cinta
berkorban apa saja.

*Metafora : Gaya Bahasa yang
membandingkan suatu benda
dengan benda lain karena
mempunyai sifat yang sama atau
hampir sama.
Contoh: Cuaca mendung karena
sang raja siang enggan
menampakkan diri.

*Antropomorfisme : Metafora yang
menggunakan kata atau bentuk
lain yang berhubungan dengan
manusia untuk hal yang bukan
manusia.

*Sinestesia : Majas yang berupa
suatu ungkapan rasa dari suatu
indra yang dicurahkan lewat
ungkapan rasa indra lainnya.

*Antonomasia: Penggunaan sifat
sebagai nama diri atau nama diri
lain sebagai nama jenis.

*Aptronim: Pemberian nama yang
cocok dengan sifat atau
pekerjaan orang.

*Metonimia : Pengungkapan
berupa penggunaan nama untuk
benda lain yang menjadi merek,
ciri khas, atau atribut.
Contoh: Karena sering menghisap
jarum, dia terserang penyakit
paru-paru .(Rokok merek Djarum).

*Hipokorisme : Penggunaan nama
timangan atau kata yang dipakai
untuk menunjukkan hubungan
karib.

*Litotes : Ungkapan berupa
penurunan kualitas suatu fakta
dengan tujuan merendahkan diri.
Contoh: Terimalah kado yang
tidak berharga ini sebagai tanda
terima kasihku.

*Hiperbola : Pengungkapan yang
melebih-lebihkan kenyataan
sehingga kenyataan tersebut
menjadi tidak masuk akal.
Contoh: Gedung-gedung
perkantoran di kota-kota besar
telah mencapai langit.

*Personifikasi : Pengungkapan
dengan menggunakan perilaku
manusia yang diberikan kepada
sesuatu yang bukan manusia.
Contoh: Hembusan angin di tepi
pantai membelai rambutku.

*Depersonifikasi : Pengungkapan
dengan tidak menjadikan benda-
benda mati atau tidak bernyawa.

*Pars pro toto: Pengungkapan
sebagian dari objek untuk
menunjukkan keseluruhan objek.
Contoh:Sejak kemarin dia tidak
kelihatan batang hidungnya.

*Totum pro parte : Pengungkapan
keseluruhan objek padahal yang
dimaksud hanya sebagian.
Contoh: Indonesia bertanding voli
melawan Thailand.

*Eufimisme : Pengungkapan kata-
kata yang dipandang tabu atau
dirasa kasar dengan kata-kata
lain yang lebih pantas atau
dianggap halus.
Contoh: Dimana saya bisa
menemukan kamar kecilnya?

*Disfemisme: Pengungkapan
pernyataan tabu atau yang dirasa
kurang pantas sebagaimana
adanya.

*Fabel : Menyatakan perilaku
binatang sebagai manusia yang
dapat berpikir dan bertutur kata.
Contoh: Perilakunya seperti ular
yang menggeliat.

*Parabel: Ungkapan pelajaran atau
nilai tetapi dikiaskan atau
disamarkan dalam cerita.

*Perifrasa : Ungkapan yang
panjang sebagai pengganti
ungkapan yang lebih pendek.

*Eponim: Menjadikan nama orang
sebagai tempat atau pranata.
Contoh: Kita bermain ke rumah
Ina.
*Simbolik : Melukiskan sesuatu
dengan menggunakan simbol
atau lambang untuk menyatakan
maksud.
*Asosiasi : perbandingan terhadap
dua hal yang berbeda, namun
dinyatakan sama.
Contoh: Masalahnya rumit, susah
mencari jalan keluarnya seperti
benang kusut.

2.Majas sindiran
Artikel utama untuk bagian ini
adalah: Majas sindiran
*Ironi : Sindiran dengan
menyembunyikan fakta yang
sebenarnya dan mengatakan
kebalikan dari fakta tersebut.
Contoh: Suaramu merdu seperti
kaset kusut.

*Sarkasme: Sindiran langsung dan
kasar.
*Sinisme: Ungkapan yang bersifat
mencemooh pikiran atau ide
bahwa kebaikan terdapat pada
manusia (lebih kasar dari ironi).
Contoh: Kamu kan sudah pintar ?
Mengapa harus bertanya
kepadaku ?

*Satire: Ungkapan yang
menggunakan sarkasme, ironi,
atau parodi, untuk mengecam
atau menertawakan gagasan,
kebiasaan, dll.
*Innuendo : Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya.

3.Majas penegasan
Artikel utama untuk bagian ini
adalah: Majas penegasan
*Apofasis : Penegasan dengan cara
seolah-olah menyangkal yang
ditegaskan.

*Pleonasme : Menambahkan
keterangan pada pernyataan yang
sudah jelas atau menambahkan
keterangan yang sebenarnya
tidak diperlukan.
Contoh: Saya naik tangga ke atas.

*Repetisi : Perulangan kata, frasa,
dan klausa yang sama dalam
suatu kalimat.

*Pararima : Pengulangan konsonan
awal dan akhir dalam kata atau
bagian kata yang berlainan.

*Aliterasi : Repetisi konsonan pada
awal kata secara berurutan.

*Paralelisme: Pengungkapan
dengan menggunakan kata, frasa,
atau klausa yang sejajar.

*Tautologi: Pengulangan kata
dengan menggunakan
sinonimnya.
Sigmatisme: Pengulangan bunyi
" s" untuk efek tertentu.

*Antanaklasis : Menggunakan
perulangan kata yang sama,
tetapi dengan makna yang
berlainan.

*Klimaks: Pemaparan pikiran atau
hal secara berturut-turut dari
yang sederhana/kurang penting
meningkat kepada hal yang
kompleks/lebih penting.

*Antiklimaks: Pemaparan pikiran
atau hal secara berturut-turut
dari yang kompleks/lebih penting
menurun kepada hal yang
sederhana/kurang penting.

*Inversi : Menyebutkan terlebih
dahulu predikat dalam suatu
kalimat sebelum subjeknya.

*Retoris : Ungkapan pertanyaan
yang jawabannya telah
terkandung di dalam pertanyaan
tersebut.

*Elipsis : Penghilangan satu atau
beberapa unsur kalimat, yang
dalam susunan normal unsur
tersebut seharusnya ada.

*Koreksio : Ungkapan dengan
menyebutkan hal-hal yang
dianggap keliru atau kurang
tepat, kemudian disebutkan
maksud yang sesungguhnya.

*Polisindenton : Pengungkapan
suatu kalimat atau wacana,
dihubungkan dengan kata
penghubung.

*Asindeton : Pengungkapan suatu
kalimat atau wacana tanpa kata
penghubung.

*Interupsi: Ungkapan berupa
penyisipan keterangan tambahan
di antara unsur-unsur kalimat.

*Eksklamasio : Ungkapan dengan
menggunakan kata-kata seru.

*Enumerasio : Ungkapan
penegasan berupa penguraian
bagian demi bagian suatu
keseluruhan.

*Preterito : Ungkapan penegasan
dengan cara menyembunyikan
maksud yang sebenarnya.

*Alonim : Penggunaan varian dari
nama untuk menegaskan.

*Kolokasi : Asosiasi tetap antara
suatu kata dengan kata lain yang
berdampingan dalam kalimat.

*Silepsis: Penggunaan satu kata
yang mempunyai lebih dari satu
makna dan yang berfungsi dalam
lebih dari satu konstruksi
sintaksis.

*Zeugma: Silepsi dengan
menggunakan kata yang tidak
logis dan tidak gramatis untuk
konstruksi sintaksis yang kedua,
sehingga menjadi kalimat yang
rancu.

4.Majas pertentangan
Artikel utama untuk bagian ini
adalah: Majas pertentangan

*Paradoks : Pengungkapan dengan
menyatakan dua hal yang seolah-
olah bertentangan, namun
sebenarnya keduanya benar.

*Oksimoron : Paradoks dalam satu frasa.
*Antitesis : Pengungkapan dengan
menggunakan kata-kata yang
berlawanan arti satu dengan
yang lainnya.

*Kontradiksi interminus:
Pernyataan yang bersifat
menyangkal yang telah
disebutkan pada bagian
sebelumnya.

*Anakronisme: Ungkapan yang
mengandung ketidak sesuaian
dengan antara peristiwa dengan
waktunya.


1 komentar: